Danrem 064/ Maulana Yusuf Pastikan Serapan Gabah Sesuai Arahan Presiden, Kawal Harga Layak bagi Petani

SERANG, TirtaNews – Dalam rangka mewujudkan swasembada pangan nasional Presiden Prabowo Subianto mewajibkan pemerintah daerah bersama TNI dan Polri untuk memantau ketat harga gabah dan memastikan penyerapan hasil panen tidak merugikan petani. Instruksi itu ditujukan untuk menjaga stabilitas harga dan melindungi kesejahteraan petani di tengah masa panen raya.
Instruksi presiden tersebut direspons cepat oleh aparat di wilayah, Danrem 064/ Maulana Yusuf Brigjen Andrian Susanto yang turut mendampingi Gubernur Banten melaksanakan panen raya virtual bersama Presiden Prabowo Subianto menyatakan pihaknya siap menjalankan perintah pemerintah pusat dan telah melakukan langkah-langkah monitoring di lapangan.
“Kami mengikuti arahan pusat, dan kami bersama pemerintah provinsi Banten serta Polda Banten memastikan hasil panen petani benar-benar terserap dengan harga yang layak sesuai ketetapan pemerintah pusat,” ujar Brigjen Andrian, Senin (07/04/2025).
Ditegaskan Danrem, bahwa seluruh Babinsa dibawah teritorial KOREM 064/Maulana Yusuf sudah kami kerahkan untuk melakukan pendampingan dan monitoring harga gabah serta serapan gabah kering petani agar tidak anjlok.
Di sisi lain, kabar baik datang dari para petani di Desa Pamengkang, Kecamatan Kramatwatu, Kabupaten Serang. Musim panen tahun ini menunjukkan hasil menggembirakan. Produksi gabah mereka meningkat signifikan, dari rata-rata 7 ton per hektare menjadi 10,5 ton per hektare.
Salah satu petani setempat yang merupakan Ketua Kelompok Tani Subur Makmur Desa Pamengkang menyebut kelancaran distribusi pupuk sebagai salah satu faktor utama meningkatnya hasil panen. “Alhamdulillah tahun ini pupuk lancar, hujan juga cukup, panen meningkat,” ujar
Dengan meningkatnya produktivitas, para petani berharap harga gabah tetap stabil dan tidak ditekan oleh tengkulak atau pembeli besar. Mereka juga meminta agar pengawasan oleh aparat benar-benar dilakukan hingga tingkat bawah.
Pemerintah pusat melalui Kementerian Pertanian sebelumnya telah mengingatkan Bulog dan dinas terkait untuk aktif menyerap gabah petani, terutama saat musim panen raya, agar harga tidak anjlok di pasar. (Az/Red)