Wagub Banten Salurkan Bantuan untuk Nenek Jumi di Lebak

LEBAK, TirtaNews – Wakil Gubernur Banten, A. Dimyati Natakusumah, menyalurkan bantuan perbaikan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) kepada seorang warga lansia, Jumi (78 tahun), di Kampung Sajira Timur, Desa Sajira Mekar, Kecamatan Sajira, Kabupaten Lebak, Minggu, 6 April 2025.
Rumah panggung milik Nenek Jumi yang terbuat dari kayu dan bilik bambu tampak rapuh dan usang. Dinding-dinding rumah telah lapuk dimakan usia, sementara atapnya bocor setiap kali hujan datang. Kehidupan sederhana sang nenek yang sudah mengalami gangguan penglihatan, kini mendapat perhatian langsung dari orang nomor dua di Provinsi Banten.
“Alhamdulillah, kita datang ke sini untuk memberikan bantuan renovasi rumah bagi Nenek Jumi. Rumah ini sudah tidak kokoh lagi dan sangat memprihatinkan,” kata Dimyati saat meninjau langsung kondisi rumah tersebut.
Momen haru tak terelakkan ketika Dimyati memasuki rumah dan memeluk Nenek Jumi yang menyambutnya dengan linangan air mata. “Kami melihat sendiri betapa papan-papan rumah ini sudah lapuk. Semoga bantuan ini bisa memberikan kenyamanan dan keamanan untuk beliau,” ujarnya dengan mata berkaca-kaca.
Dalam kunjungannya, Dimyati juga mengimbau pemerintah desa untuk aktif memantau dan membantu warganya yang hidup dalam kondisi serba terbatas. Ia menegaskan bahwa Pemprov Banten akan terus menyalurkan program bantuan RTLH sebagai bagian dari upaya menyejahterakan masyarakat.
“Mari kita gotong royong membantu warga yang membutuhkan. Kita ingin Banten menjadi provinsi yang penuh berkah, masyarakatnya pun hidup dalam keberkahan,” ucapnya.
Sementara itu, Nenek Jumi tak kuasa menahan haru atas perhatian yang ia terima. “Dilongok ku Bapak, kami bungah. Haturnuhun,” ujarnya dalam bahasa Sunda yang berarti “Dikunjungi oleh Bapak, kami senang. Terima kasih,” sambil terisak dalam pelukan Wakil Gubernur.
Putra-putri Nenek Jumi yang selama ini membantunya dalam aktivitas sehari-hari juga menyampaikan rasa syukur atas kepedulian pemerintah. “Hampura keun ema, kiwari tos reyot imahna. Mugi dipasihan kasehatan,” ucapnya yang berarti, “Maafkan ibu, sekarang rumahnya sudah rapuh. Semoga Bapak selalu diberi kesehatan.”
Program bantuan ini diharapkan dapat memberikan harapan baru bagi keluarga Jumi dan menjadi contoh konkret kepedulian pemerintah terhadap warga miskin di pedesaan. (Az/Red)