Panitia Matangkan Persiapan Peringatan 500 Tahun Kesultanan Banten
KOTA SERANG, TirtaNews – Persiapan menuju peringatan 500 tahun Kesultanan Banten terus dimatangkan oleh panitia pelaksana. Dalam rapat koordinasi yang digelar di Café Umakite, Jalan Kamalaka, Kecamatan Taktakan, Kota Serang, pada Minggu, 6 April 2025, sejumlah agenda teknis dan kebutuhan logistik acara dibahas secara rinci.
Drs. KH. Makmun Muzakki, salah satu penggagas acara, memaparkan bahwa desain umum peringatan sudah tersusun, termasuk rencana dukungan anggaran dari berbagai donatur untuk pengadaan sarana dan prasarana. Namun begitu, ia menegaskan bahwa dukungan dari berbagai pihak, terutama pemerintah dan kalangan swasta, masih sangat diperlukan untuk memastikan kelancaran agenda akbar tersebut.
“Fasilitas fisik masih menjadi tantangan utama kami. Kami berharap keterlibatan pemerintah daerah, pusat, serta perusahaan-perusahaan yang peduli terhadap warisan budaya lokal,” ujar Makmun.
Sementara itu, Andi Suhud, Sekretaris Panitia, menjawab sejumlah kebingungan publik terkait pelaksanaan acara. Ia menyebutkan komunikasi intensif terus dijalin dengan berbagai pihak, termasuk dengan Maktab sebagai lembaga pendamping spiritual acara.
“Pertemuan juga telah kami lakukan dengan beberapa tokoh penting seperti Wakil Presiden ke-13 KH Ma’ruf Amin dan Abuya Muhtadi dari Cidahu, untuk menyelaraskan langkah dan menjaga marwah acara,” kata Andi.
Ia juga menyampaikan bahwa sinergi antara panitia inti dan tim dari Maktab diperkuat, terutama dalam hal pendanaan dan logistik. Beberapa tahapan teknis akan mulai dijalankan pada Senin, 7 April 2025, termasuk pengecekan lokasi dan pengukuran area kegiatan. Loading peralatan dijadwalkan dimulai Selasa.
Rangkaian acara akan mencapai puncaknya pada Jumat, 11 April 2025. Panitia menjadwalkan malam kemeriahan pada Kamis malam, yang rencananya dihadiri oleh Ma’ruf Amin. Sementara kehadiran Presiden RI, Prabowo Subianto, pada puncak peringatan masih dalam proses konfirmasi.
Peringatan lima abad Kesultanan Banten ini diharapkan tidak hanya menjadi selebrasi seremonial, namun juga momentum kebangkitan nilai-nilai sejarah, budaya, dan spiritualitas masyarakat Banten. (Az/Red)
