Pekerjaan Paving Block di Cirogol Walantaka Diduga Asal Jadi dan Minim Pengawasan

KOTA SERANG, TirtaNews – Pekerjaan proyek paving block di Lingkungan Cirogol, Kelurahan Pengampelan, Kecamatan Walantaka, Kota Serang, diduga dikerjakan asal-asalan dan tidak sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP). Sejumlah kejanggalan ditemukan di lokasi proyek yang dikerjakan oleh CV Bestari Prima Solusindo, termasuk kualitas pemasangan yang buruk dan minimnya pengawasan.
Hasil pantauan di lapangan menunjukkan bahwa sejumlah paving block yang retak tetap digunakan, begitu juga dengan kastin yang tidak layak pakai. Selain itu, ketebalan agregat pasir batu yang digunakan diduga kurang dari enam sentimeter, yang berpotensi mempengaruhi daya tahan konstruksi. Pemasangan paving pun terlihat tidak rapi dan berkelok-kelok, menyerupai “ular naga meliuk”.
Tak hanya itu, aspek keselamatan dan kesehatan kerja (K3) juga diabaikan. Para pekerja terlihat tidak menggunakan alat pelindung diri (APD) yang semestinya diwajibkan dalam proyek konstruksi.
Seorang pekerja yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan bahwa ia telah bekerja selama dua minggu dan menerima bayaran borongan Rp20 ribu per meter. “Sebetulnya itu juga minim, Kang,” ujarnya.
Ia juga mengaku kecewa dengan sistem pengerjaan yang dilakukan. “Harusnya kasih gambar dulu ke saya baru dikerjakan. Ini mah nggak, dikerjakan dulu baru dikasih gambar. Tapi ya, namanya pekerja, kita mah nurut saja,” katanya dengan nada kecewa.
Proyek ini mencakup volume panjang 445 meter dengan lebar yang bervariasi tergantung lokasi. Namun, dengan metode kerja yang terkesan asal-asalan, kualitas proyek ini pun dipertanyakan.
Di lokasi proyek, awak media mencoba mengonfirmasi Diky, selaku pelaksana dari CV Bestari Prima Solusindo. Namun, Diky tampak menghindar dan berdalih hendak pergi ke tempat penyedia material. “Maaf ya, Kang, saya mau ke material sebentar dulu. Tunggu di lokasi saja,” ujarnya.
Namun, setelah ditunggu selama lebih dari dua jam, Diky tidak kunjung kembali. Sikap ini menimbulkan dugaan bahwa pelaksana proyek enggan memberikan penjelasan terkait kualitas pengerjaan.
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada keterangan resmi dari pihak kontraktor maupun dinas terkait mengenai dugaan pekerjaan yang tidak sesuai SOP ini.(Hayat/red)