Proyek Paving Block di Link Kelebut Diduga Bermasalah, Warga Pertanyakan Kualitas Pekerjaan

0
Proyek Paving Block di Link Kelebut Diduga Bermasalah, Warga Pertanyakan Kualitas Pekerjaan
Views: 20

KOTA SERANG, TirtaNews – Pekerjaan pemasangan paving block di Link Kelebut, RT 02/RW 05, Kelurahan Banjar Agung, Kecamatan Cipocok Jaya, Kota Serang, menuai sorotan. Warga setempat mempertanyakan kualitas pekerjaan yang diduga tidak sesuai standar operasional prosedur (SOP).

Hasil pantauan di lokasi menunjukkan sejumlah indikasi ketidaksesuaian dalam pelaksanaan proyek. Pemasangan paving block terlihat renggang, castin dipasang dalam posisi tidur, serta agregat pasir batu (sirtu) hanya setebal sekitar 3 cm. Selain itu, ditemukan paving block retak yang tetap digunakan dalam pemasangan.

Beberapa warga juga mengeluhkan penggunaan paving block bekas di area gang permukiman mereka. Selain itu, para pekerja terlihat tidak disiplin dalam menggunakan alat pelindung diri (APD), sementara pelaksana proyek dari CV. Tiga Putri dan konsultan pengawas tidak tampak di lokasi.

Tak hanya itu, papan informasi proyek yang seharusnya dipasang di lokasi justru tidak ditemukan. Salah satu warga mengaku telah mengamankannya setelah papan tersebut terjatuh ke jalan.

Seorang pekerja yang enggan menyebutkan namanya mengaku tidak mengetahui banyak soal proyek tersebut. “Saya asli dari Rangkasbitung, saya hanya bekerja,” ujarnya singkat.

Sementara itu, seorang warga yang juga tidak ingin disebutkan namanya menuturkan kekecewaannya terhadap penggunaan paving block bekas.

“Sebelumnya sudah diukur-ukur, tapi pas realisasi malah dipasang paving block bekas. Saya protes karena takut nanti kami yang disalahkan, dan nama kampung kami jadi jelek,” ungkapnya.

Warga tersebut juga mengungkapkan bahwa pekerjaan dilakukan hingga larut malam, diduga untuk mengejar target penyelesaian.

Saat dikonfirmasi melalui WhatsApp, Arif selaku pelaksana proyek dari CV. Tiga Putri mengaku tidak mengetahui soal papan informasi proyek yang dicabut serta agregat yang tidak sesuai spesifikasi.

“Soal paving block bekas, saya tidak memasangnya. Saya saat ini sedang di rumah,” ujarnya singkat.

Menanggapi polemik ini, Fitra Riyadi, perwakilan dari DPP LSM BADAK BERSATU, menilai bahwa pelaksana proyek terkesan tidak bertanggung jawab.

“Pak Arif selaku pelaksana proyek dari CV. Tiga Putri jawabannya asal-asalan. Ditanya soal papan informasi proyek (PIP), dia bilang tidak tahu. Ditanya soal agregat yang tipis, juga tidak tahu. Kalau kerjaannya cuma di rumah, makan, tidur, dan terima beres, lalu apa tanggung jawabnya sebagai pelaksana lapangan?” kritik Fitra.

Ia menegaskan bahwa proyek pemerintah yang bersumber dari anggaran negara tidak boleh dijalankan secara asal-asalan.

“Jangan main-main dengan anggaran negara yang berasal dari pajak rakyat. Jika ditemukan penyimpangan yang merugikan keuangan negara, Koalisi BADAK BERSATU siap melayangkan laporan pengaduan untuk memberikan efek jera,” tegasnya.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari pihak kontraktor maupun pemerintah terkait proyek tersebut.(Hayat/Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *