Kades Kohod Jadi Tersangka Kasus Pagar Laut

TANGERANG, TirtaNews – Bareskrim Polri resmi menetapkan Kepala Desa Kohod, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, Arsin bin Asip, sebagai tersangka dalam kasus pemalsuan dokumen terkait proyek pagar laut.
Arsin sempat menghilang selama sekitar satu bulan dan mangkir dari panggilan kepolisian sebelum akhirnya muncul ke publik pada Jumat (14/2/2025). Dalam pernyataan yang didampingi kuasa hukumnya, ia meminta maaf serta mengklaim bahwa ada pihak lain yang menjadikannya sebagai korban dalam kasus ini.
Setelah kemunculannya, Arsin mengikuti gelar perkara yang berlangsung pada Selasa (18/2/2025). Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri, Brigjen Djuhandhani Rahardjo Puro, mengungkapkan bahwa hasil gelar perkara menetapkan empat tersangka dalam kasus ini.
“Dari hasil perkara, seluruh penyidik dan peserta gelar perkara sepakat menentukan empat tersangka. Mereka terkait dengan pemalsuan beberapa surat dokumen untuk permohonan hak atas tanah,” ujar Djuhandhani.
Selain Arsin, tiga tersangka lain yang ditetapkan adalah UK selaku Sekretaris Desa Kohod, SP selaku penerima kuasa, dan CE yang juga berperan sebagai penerima kuasa. Keempatnya diduga memalsukan dokumen yang dicetak dan ditandatangani sendiri untuk diajukan dalam permohonan pengukuran dan pengakuan hak ke Kantor Pertanahan Kabupaten Tangerang.
Sebelumnya, kepolisian telah memeriksa 44 saksi serta menggeledah tiga lokasi, yaitu kantor desa, rumah kepala desa, dan rumah sekretaris desa. Hasil penyelidikan menunjukkan bahwa para tersangka mencatut identitas warga Desa Kohod untuk kepentingan ekonomi pribadi.
Polisi masih mendalami jumlah keuntungan finansial yang diperoleh para tersangka. Penyidik juga tengah berkoordinasi dengan pihak perbankan untuk melacak aliran dana yang terkait dengan kasus ini. (Hen/Red)