A Damenta Sebut Kopi Tingkatkan Perekonomian Masyarakat

0
A Damenta Sebut Kopi Tingkatkan Perekonomian Masyarakat
Views: 20

PANDEGLANG, TirtaNews – Penjabat Gubernur Banten A Damenta mengatakan kopi merupakan komoditas perkebunan di Banten. “Kita berharap budidaya kopi bisa meningkatkan perekonomian masyarakat,” ungkap A Damenta usai melaksanakan Meeting by Omset (MbO) dan Peninjauan Perkebunan Kopi di Imah Kopi Banten, Kelurahan Juhut Kecamatan Karang, Tanjung Kabupaten Pandeglang, Senin (17/2/2025).

Imah Kopi Banten merupakan upaya Pemerintah Provinsi Banten membudidayakan kopi dari hulu sampai hilir. Mulai dari penanaman kopi, pengolahan, sampai dengan pemasarannya.

Imah Kopi Banten Kopi menjual branding Kopi Banten dengan tagline Seruput Kopi Banten Rasa Nikmat Aroma Kuat. Imah Kopi Banten merupakan kolaborasi antara Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten melalui Dinas Pertanian Provinsi Banten dengan Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Banten, dan masyarakat.

A Damenta optimis, budidaya kopi di Imah Kopi Banten memiliki potensi yang bagus. Apalagi ditunjang dengan pemasaran melalui Imah Kopi Banten yang berada di Kaki Gunung Karang yang merupakan sentra produksi Kopi Banten.

A Damenta berharap, Imah Kopi Banten menjadi pendorong berkembangnya Kopi Banten dan dikembangkan menjadi sebuah ekowisata unggulan di Provinsi Banten. “Imah Kopi Banten, letaknya di kaki Gunung Karang dan memiliki view yang sangat indah. Memiliki potensi ekowisata yang besar untuk mendongkrak perekonomian masyarakat,” kata A Damenta.

Dalam kesempatan itu, Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten Agus M Tauhid mengatakan, saat ini produksi kopi di Provinsi Banten mencapai 2.100 ton per tahun. “Satu pertiga produksi Kopi Banten dihasilkan dari Kawasan Gunung Karang,” kata Agus.

Agus optimis, Kopi Banten bisa bersaing dengan kopi-kopi lain di nusantara. Agus menjelaskan, unggulan Kopi Banten adalah jenis Kopi Robusta, meskipun banyak juga menghasilkan jenis Kopi Arabika. Keunggulan Kopi Robusta Banten memiliki kandungan kafein yang lebih rendah dibanding Kopi Robusta di wilayah Nusantara lainnya. “Rasanya lebih soft. Saya optimis Kopi Banten bisa bersaing,” kata Agus.

Manajer Imah Kopi Banten Aan mengatakan, produksi kopinya sudah merambah ekspor. “Salah satu tujuan ekspor adalah Malaysia,” kata Aan. (Az/Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *