Pekerjaan Paving Block di Curug Kota Serang Diduga Abaikan K3

KOTA SERANG, TirtaNews – Pekerjaan pemasangan paving block di Lingkungan Bojot Kadu, Kelurahan Pancalaksana, Kecamatan Curug, Kota Serang, diduga mengabaikan aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) serta minim pengawasan dari kontraktor pelaksana. Dari pantauan di lapangan pada Minggu, 16 Februari 2025, sejumlah pekerja terlihat tidak menggunakan alat pelindung diri (APD) yang sesuai standar.
Investigasi tim media menemukan bahwa para pekerja tidak dilengkapi sepatu bot, sarung tangan, rompi, maupun helm. Selain itu, tidak tampak kehadiran kontraktor pelaksana di lokasi proyek. Salah seorang pekerja yang enggan disebut namanya mengungkapkan bahwa mereka telah bekerja selama empat hari tanpa kehadiran langsung dari pihak kontraktor.
“Kontraktor pelaksana tidak pernah datang ke lokasi. Soal upah kerja, kami tidak tahu pasti jumlahnya karena sistemnya borongan. Sejauh ini kami hanya diberi kasbon Rp200 ribu per orang,” ujar pekerja tersebut.
Terkait APD, ia mengakui bahwa alat pelindung sudah diberikan oleh pihak pelaksana, namun para pekerja enggan menggunakannya. “Sudah dikasih, tapi kami malas pakainya,” tambahnya singkat.
Proyek ini tercatat sebagai bagian dari kegiatan Penyelenggaraan Jalan Kabupaten/Kota dengan pekerjaan pembangunan jalan di Bojot, Kecamatan Curug. Berdasarkan data kontrak, pekerjaan ini dikerjakan oleh CV Noor Buwat Jaya dengan nilai kontrak sebesar Rp189,13 juta, bersumber dari APBD Kota Serang Tahun Anggaran 2025. Proyek ini memiliki masa pelaksanaan selama 45 hari kalender, dengan pengawasan oleh PT Cakrawala Tunggal Sakti.
Hingga berita ini diterbitkan, kontraktor pelaksana belum memberikan keterangan resmi. Diharapkan pihak Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Serang dapat menegur serta memberikan sanksi kepada kontraktor agar proyek berjalan sesuai standar keselamatan dan kualitas yang telah ditetapkan. (Heri/Red)