Bank BTN dan APKLI Banten Jalin Kerja Sama untuk Permodalan dan Digitalisasi Pedagang Kaki Lima
KOTA SERANG, TirtaNews – Bank BTN Kantor Cabang Pembantu (KCP) UIN Banten mempererat kerja sama dengan Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia (APKLI) Banten dalam pertemuan yang berlangsung di kantor APKLI Banten, di bilangan Ki Ajurum, Cipocok Jaya, Kota Serang, Selasa, 21 Januari 2025.
Dalam pertemuan ini, Kepala KCP BTN UIN Banten, Khusnudin, hadir didampingi sejumlah staf, sementara pihak APKLI Banten diwakili langsung oleh Ketua Rika Rahmawati beserta jajaran pengurus.
Rika Rahmawati menyampaikan apresiasinya atas kolaborasi yang terjalin antara Bank BTN dan APKLI Banten. “Saya ucapkan selamat datang di kantor kami. Saya sangat mengapresiasi Bank BTN KCP UIN Banten yang telah memberikan kesempatan untuk menjalin kerja sama dan kolaborasi program bersama kami,” ujar Rika.
Ia berharap kerja sama tersebut dapat membantu para pedagang kaki lima, khususnya anggota APKLI se-Banten, dalam mengakses kemudahan permodalan untuk mengembangkan usaha mereka. “Harapan kami, melalui program ini, Bank BTN dapat memberikan kemudahan permodalan yang berdampak pada peningkatan perekonomian anggota,” tambahnya.
Kepala KCP BTN UIN Banten, Khusnudin, menegaskan bahwa awal tahun 2025 menjadi momen penting untuk memulai kerja sama strategis ini. “Kerja sama di awal tahun ini diharapkan dapat terus berlanjut dan saling menguntungkan kedua belah pihak,” ungkapnya.
Selain memberikan kemudahan permodalan, BTN juga berkomitmen untuk mendukung transformasi digital bagi para pedagang kaki lima. “Kami akan memfasilitasi pembuatan QRIS bagi para pedagang agar transaksi mereka lebih mudah dan modern, sesuai dengan perkembangan era digital saat ini,” jelas Khusnudin.
Tidak hanya itu, Bank BTN juga berencana mengalokasikan dana Corporate Social Responsibility (CSR) untuk mendukung kebutuhan para pedagang kaki lima di wilayah Banten.
Dengan sinergi ini, diharapkan kolaborasi antara Bank BTN dan APKLI Banten mampu mendorong pemberdayaan ekonomi masyarakat, khususnya di kalangan pedagang kecil, serta mempercepat transformasi digital di sektor perdagangan mikro. (Az/Red)
