Pemprov Banten Dukung Penuh Pengembangan Agrowisata Cikapek di Lebak

LEBAK, TirtaNews – Penjabat (Pj) Gubernur Banten, A Damenta, menegaskan komitmen Pemerintah Provinsi Banten dalam mendukung pengembangan Agrowisata Cikapek di Desa Parahiang, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak. Destinasi wisata berbasis pertanian dan peternakan ini diharapkan menjadi motor penggerak perekonomian masyarakat setempat sekaligus memperkuat sektor pariwisata di wilayah tersebut.
“Konsep Agrowisata Cikapek ini sangat baik, mulai dari niat Pemda Kabupaten Lebak hingga lokasinya yang strategis sebagai pintu menuju kawasan wisata Desa Kanekes Baduy,” ujar A Damenta saat meninjau langsung pembangunan agrowisata tersebut, Jumat (17/1).
Menurutnya, Agrowisata Cikapek mengedepankan konsep berkelanjutan dengan kombinasi agrowisata, peternakan, pertanian, dan homestay yang mengusung budaya lokal Baduy. Selain berkontribusi pada pengurangan angka pengangguran dan pemberdayaan masyarakat lokal, agrowisata ini juga diharapkan mampu meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
“Potensinya sangat besar. Dengan estimasi 100 hingga 400 tenaga kerja terserap, ditambah pengelolaan komoditas lokal seperti sayur-sayuran dan peternakan, agrowisata ini dapat menjadi sumber PAD baru bagi Kabupaten Lebak,” tambah A Damenta.
Ia juga mendorong agar pemerintah daerah terus berkomunikasi dengan berbagai pihak, termasuk Bupati dan Wakil Bupati terpilih, untuk memastikan visi pembangunan ini berjalan berkesinambungan. “Jika terdapat kendala, Pemprov Banten siap berdiskusi dan mencari solusi bersama, termasuk melibatkan pemerintah pusat,” tegasnya.
Dukungan dari Kementerian Pariwisata
Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kementerian Pariwisata, Hariyanto, turut mengapresiasi konsep Agrowisata Cikapek yang dianggap memenuhi unsur 3A—Atraksi, Aksesibilitas, dan Amenitas.
“Agrowisata ini menghadirkan atraksi berbasis kearifan lokal, seperti Kampung Baduy, yang menjadi pembeda dengan destinasi lain di Indonesia. Aksesibilitasnya juga mendukung pola perjalanan wisatawan menuju kawasan Saba Baduy,” jelas Hariyanto.
Ia menambahkan bahwa pembangunan homestay, tempat ibadah, dan fasilitas lainnya di Agrowisata Cikapek mencerminkan pemenuhan unsur amenitas yang mendukung pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan, sesuai dengan program Asta Cita Presiden dan Wakil Presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming.
Target Rampung pada 2029
Pj Bupati Lebak, Gunawan Rusminto, menjelaskan bahwa proyek Agrowisata Cikapek dibangun di atas lahan seluas 52 hektare dengan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Lebak.
“Saat ini kami menargetkan pembangunan selesai pada tahun 2027. Namun, jika ada kendala fiskal, target rampung dapat diperpanjang hingga 2029,” ungkap Gunawan.
Pada 2025, alokasi anggaran sebesar Rp10 miliar digunakan untuk pengaspalan dan pembangunan beberapa spot destinasi. Ia berharap Agrowisata Cikapek mampu mengurangi tingkat pengangguran dan mengembangkan potensi wisata lainnya di masa depan.
“Dengan mengedepankan kearifan lokal, kami optimistis agrowisata ini tidak hanya menjadi destinasi unggulan, tetapi juga pilar ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat Lebak,” tutup Gunawan. (Ridwan/Red)