Pengusaha Kedai Sate di Lebak Laporkan Oknum Pegawai Imigrasi atas Dugaan Penipuan

0
Pengusaha Kedai Sate di Lebak Laporkan Oknum Pegawai Imigrasi atas Dugaan Penipuan

Oplus_131072

Views: 276


SERANG, TirtaNews – Pemilik Kedai Sate Taichan Masboy di Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Fitria Ramadhani, mengaku menjadi korban dugaan tindak pidana penipuan yang melibatkan oknum pegawai Kantor Imigrasi Kelas II Tembilahan, Riau, berinisial MDP, bersama pasangannya, SOP.

Kepada wartawan, Fitria menyatakan dirinya menyesal setelah meminjamkan uang sebesar Rp50 juta kepada pasangan tersebut pada Desember 2023. Uang itu, menurut Fitria, dipinjam untuk menyelesaikan masalah pekerjaan MDP di Kantor Imigrasi Jakarta Utara. “Karena iba dengan kondisi SOP yang saat itu sedang hamil, saya setuju meminjamkan uang lewat transfer ke rekening SOP,” ujar Fitria kepada Tirtanews.co.id, pada Rabu 15 Januari 2025.

Namun, hingga waktu yang dijanjikan, hutang tersebut tak kunjung dilunasi. Fitria sempat menunda menagih karena mempertimbangkan kondisi kehamilan SOP. Setelah SOP melahirkan, Fitria mulai mempertanyakan kelanjutan pengembalian hutang, tetapi justru mendapat informasi bahwa hubungan SOP dan MDP sedang memburuk. SOP meminta Fitria untuk menagih langsung kepada MDP yang telah dipindahtugaskan ke Kantor Imigrasi Tembilahan, Riau.

Usaha mediasi Fitria dengan keluarga MDP pun tidak membuahkan hasil. Akhirnya, pada September 2024, Fitria mengirim surat somasi melalui kuasa hukumnya. “Awalnya mereka berjanji akan bertanggung jawab, tetapi hingga kini tidak ada penyelesaian,” kata Fitria.

Beberapa hari setelah somasi dilayangkan, MDP mengirimkan uang sebesar Rp1 juta. Namun, Fitria menyebut proses tersebut penuh drama, termasuk terjadinya intimidasi dan bullying melalui media sosial. “Saya sempat berpikir untuk mengakhiri masalah ini, asalkan ada itikad baik. Namun, yang terjadi justru sebaliknya,” ungkapnya.

Puncak masalah terjadi pada November 2024 ketika Fitria kembali menagih hutang kepada MDP dan SOP. Alih-alih mendapat penyelesaian, Fitria justru menerima intimidasi lebih lanjut, termasuk serangan terhadap usaha kedai sate yang sedang dirintisnya. Bahkan, ia hanya menerima transfer Rp20 ribu dari rekening SOP. “Saya merasa ditipu. Indikasi mereka mencoba menghindar dari tanggung jawab semakin jelas, terutama dari unggahan media sosial yang menunjukkan hubungan mereka masih baik-baik saja,” ujar Fitria tegas.

Fitria berencana menempuh jalur hukum untuk mendapatkan keadilan atas dugaan penipuan yang dialaminya. Hingga berita ini ditulis, pihak MDP dan SOP belum memberikan tanggapan resmi terkait tuduhan tersebut. (Az/Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *