Menjelang Kongres Rakyat Banten I: Seruan Persatuan dan Perlawanan terhadap Pembangunan PIK 2

0
Menjelang Kongres Rakyat Banten I: Seruan Persatuan dan Perlawanan terhadap Pembangunan PIK 2

Oplus_131072

Views: 12

SERANG, TirtaNews — Dua hari menjelang Kongres Rakyat Banten I (KRB), Panitia terus menggalang dukungan demi membangun kesatuan persepsi di kalangan tokoh dan masyarakat Banten. Agenda ini disebut sebagai langkah strategis untuk memperkuat solidaritas warga Banten menghadapi tantangan pembangunan, termasuk perluasan proyek Pantai Indah Kapuk (PIK) 2 yang kini merambah ke wilayah Banten.

Ketua Pelaksana KRB, Arwan, menegaskan bahwa kongres ini menjadi momentum penting untuk menyatukan langkah dan menunjukkan bahwa masyarakat Banten mampu bersikap tegas. “Kongres ini bukan sekadar pertemuan, tetapi gerakan nyata atas nama rakyat. Kami ingin membangkitkan semangat kesatuan di Tanah Jawara untuk melawan pembangunan PIK 2 yang banyak tokoh menilai merugikan warga Banten,” ujar Arwan.

Arwan juga menyebut bahwa rangkaian persiapan kongres telah memasuki tahap finalisasi. “Kami baru saja menyelesaikan rapat finalisasi. Meski harus berjibaku menyiapkan logistik, kami yakin Allah SWT akan menolong perjuangan ini,” tambah Arwan, yang juga menjabat sebagai Presidium Forwatu Banten.

Namun, persoalan pendanaan menjadi tantangan tersendiri bagi panitia. Bendahara panitia, Hasan Basri, mengungkapkan bahwa dukungan dana dari berbagai pihak masih minim. “Tidak ada pihak yang benar-benar serius mendukung secara maksimal. Ada beberapa yang bersinergi, dan kami mencatat mereka sebagai pejuang,” ujarnya singkat.

Arwan tidak menutupi kekecewaannya terhadap sikap sejumlah pejabat yang dinilainya abai terhadap gerakan ini. “Banyak pejabat yang cemen, termasuk beberapa anggota DPRD Banten yang hanya membaca proposal tanpa memberikan respons. Ini preseden buruk bagi nilai kebantenan. Saya mempertanyakan cinta mereka terhadap Tanah Jawara,” tegasnya.

Kendati demikian, Arwan optimis kongres akan berjalan sesuai rencana. “Kami tidak terlalu peduli pada ketidakpedulian mereka. Logistik adalah masalah klasik. Yang utama adalah keyakinan bahwa selalu ada jalan bagi perjuangan ini,” pungkasnya.

Kongres Rakyat Banten I diharapkan menjadi forum untuk menyatukan berbagai elemen masyarakat Banten, mulai dari tokoh, organisasi masyarakat, hingga aktivis, demi menyuarakan aspirasi dan melindungi hak-hak warga Banten dalam menghadapi dampak pembangunan yang dinilai merugikan. (Hen/Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *