Konsepsi Kongres Rakyat Banten

0
Konsepsi Kongres Rakyat Banten
Views: 39

Oleh: Arwan., S.Pd., M.Si (Inisiator KRB 1)

Sungguh sebuah fakta yang tak terbantahkan gerakkan massa menjadi salah satu tolak ukur dalam mengkritisi berbagai kebijakan yang dinilai tidak berkeadilan.

Adalah Kongres Rakyat Banten I yang digagas dalam rangka menyatukan persepsi Seluruh tokoh masyarakat yang ada di wilayah tertentu untuk menciptakan visi meluruskan peristiwa yang dianggap telah merugikan sebagian besar masyarakat.

Dalam pengertian sederhana Kongres adalah pertemuan besar yang dilakukan oleh para wakil organisasi, profesi, atau politik untuk membahas dan mengambil keputusan terkait berbagai masalah.

Persoalan pembangunan Pantai Indah Kapuk 2 yang telah dilegitimasi menjadi Proyek Strategis Nasional kini mendapatkan banyak Penolakan. Salah satu yang menjadi penyebabnya ialah Pembelian lahan yang tidak sesuai dengan aturan. Proses pembelahan wilayah yang diyakini menjadi reduksi dari ketimpangan sosial.

Langkah Rakyat Banten dalam mengingatkan para Pengusaha ialah dengan menyatukan persepsi dalam Rekomendasi yang dibuat dan ditandatangani oleh seluruh unsur tokoh masyarakat dan Civil Society yang ada di Provinsi Banten.

Konsep Kongres Rakyat Banten I ialah Menyampaikan Pandangan dan Reaksi terhadap efek negatif dalam pembangunan PIK 2.

Alur KONGRES RAKYAT BANTEN 1 Semua Peserta Kongres Rakyat Banten yang ditunjuk dalm Pra Kongres Rakyat Banten menyampaikan Aspirasi dan Pandangan nya di Panggung atau Altar Kehormatan dan di catat oleh Administrator yang akan didrafting dalam Wujud Rekomendasi KRB.

Ajakan untuk bersama Rakyat Banten Tolak PIK 2 menggema dalam Altar Aspirasi (ALAS) sebagai bentuk dukungan akan Ketidaksetujuan Proyek PIK 2 dilanjutkan.

Mimbar Terbuka KONGRES RAKYAT BANTEN 1 disiapkan untuk semua kalangan dengan maksud mereportoarkan kesungguhan akan Penolakan PIK 2 dan mengancam Aksi Massa Besar jika Rekomendasi tidak ditanggapi Pemerintah Pusat.

Akhirnya, ini adalah Alat Perjuangan yang Sah di Negara Demokrasi semua dituntut untuk menyatakan ~Tidak~ jika tak berkeadilan yang dilindungi oleh Undang-undang.

Dalam Islam tertulis sejarah Percakapan Antara Burung Gagak dan Semut saat Nabi Ibrahim dibakar oleh Namrud:

“Apakah kamu merasa yakin bisa memadamkan api besar Namrud dengan setetes air itu?” Cetus gagak sambil mengejek.

Semut menjawab, “Aku tahu setetes air yang kubawa tidak akan bisa memadamkan api besar Namrud, tetapi dengan ini aku bisa memastikan di pihak manakah aku berada (di pihak Allah).

Dari kisah tersebut dapat dimaknai bahwa apa yang Kita lakukan meskipun (nantinya) tidak mengubah keputusan ‘besar’ yang dicanangkan oleh Pihak tertentu, Kita sudah mengambil posisi sebagai keberpihakan kepada Masyarakat yang tertindas.

Kongres Rakyat Banten adalah Alat Perjuangan yang harus didukung oleh segenap lapisan Masyarakat Banten.

#TolakPIK2

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *