Kebaya Resmi Diakui UNESCO, PBI Banten Siapkan Parade Kebaya untuk Hari Ibu
SERANG, TirtaNews — Kebaya resmi ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda Dunia oleh United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO) dalam sidang ke-19 Intergovernmental Committee on Intangible Cultural Heritage di Asunción, Paraguay, pada 4 Desember 2024. Pengakuan ini merupakan hasil pengajuan bersama Indonesia, Brunei Darussalam, Malaysia, Singapura, dan Thailand.
“Kami sangat bersyukur atas pengakuan ini. Kebaya adalah warisan budaya Nusantara yang sarat nilai sejarah dan perjuangan leluhur,” ujar Rahmi Hidayati, Ketua Umum Perempuan Berkebaya Indonesia (PBI), organisasi yang menjadi pelopor pelestarian kebaya. Rahmi menegaskan bahwa generasi muda memegang peranan penting dalam menjaga eksistensi kebaya di masa depan.
PBI Banten Gelar Parade Kebaya
Ketua PBI Banten, Rt. Ina Nurul Aina, turut mengapresiasi pengakuan UNESCO terhadap kebaya. Menurutnya, momentum ini akan menjadi titik awal untuk memperkuat pelestarian kebaya di kalangan generasi muda, khususnya Gen Z.
“Kami bersyukur kebaya diakui sebagai warisan budaya dunia. Di Banten, kami akan terus bersemangat mempopulerkan kebaya kepada generasi muda agar tradisi ini tetap lestari,” ujar Ina.
Sebagai bentuk apresiasi, PBI Banten akan menggelar Parade Kebaya pada peringatan Hari Ibu, 22 Desember 2024, di Sosoro Mall Merak. Kegiatan ini bertema Fashion Kebaya dan terbuka untuk kolaborasi dengan berbagai pihak guna mempromosikan kebaya sebagai simbol budaya bangsa.
Ina juga menyoroti potensi kebaya dalam mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif, khususnya di sektor UMKM. “Industri yang berkaitan dengan kebaya, seperti pengrajin tenun, pembatik, hingga desainer, akan semakin berkembang. Ini adalah peluang besar bagi ekonomi lokal, khususnya di Banten,” jelasnya.
Usulan kebaya sebagai warisan budaya dunia pertama kali dicetuskan oleh PBI pada 2017 melalui acara 1.000 Perempuan Berkebaya. Perjuangan tersebut dilanjutkan dengan Kongres Berkebaya Nasional pada 5-6 April 2021, yang menghasilkan pembentukan Tim Nasional untuk pengajuan ke UNESCO.
Pengakuan ini menjadi langkah besar dalam melestarikan kebaya sebagai simbol identitas budaya Nusantara di tengah era modernisasi. Dengan upaya kolaboratif dari berbagai pihak, kebaya diharapkan tetap menjadi kebanggaan dan warisan abadi bangsa Indonesia. (Risdu/Red)