Yayasan Antara Cipta Karsa Bentuk Tim Siaga Bencana untuk Lebak Selatan

LEBAK, TirtaNews – Yayasan Antara Cipta Karsa melalui Garda Cendekia membentuk tim siaga bencana guna memperkuat respons masyarakat Lebak Selatan terhadap ancaman Gempa Megatrush yang menjadi topik hangat saat ini. Langkah ini diawali dengan penyelenggaraan Seminar Kebencanaan di aula SMAN 1 Cilograng, Kabupaten Lebak, pada Kamis (05/09/2024).
Seminar tersebut menghadirkan narasumber ahli seperti Sri Dewi Fatimah, Akademisi Geografi Lingkungan; Norriyatna A. Permana, Kasubag Umum dan Kepegawaian Dispora Lebak; dan Ahmad Rido Fairuzi, Sarjana Kelautan dari Universitas Jenderal Soedirman.
Norriyatna A. Permana menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program peningkatan mutu dan kepeloporan pemuda yang diinisiasi oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga. “Pada 24 Agustus 2024, Garda Cendekia membentuk tim pemuda pelopor kebencanaan sebagai tanggapan terhadap isu kebencanaan yang sedang ramai diberitakan,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa para pemuda memiliki peran penting dalam masyarakat, dan mereka diharapkan dapat menjadi pelopor kebencanaan, menyalurkan edukasi, serta pengetahuan terkait bencana alam kepada masyarakat sekitar. “Edukasi dan mitigasi bencana ini adalah bagian dari upaya peningkatan mutu pemuda,” tambahnya.
Pada kegiatan berikutnya, para pemuda Lebak Selatan diajak untuk menyadari potensi bencana alam di daerah mereka. Edukasi yang diberikan meliputi kesiapsiagaan, langkah-langkah menghadapi situasi darurat, serta simulasi bencana. “Diharapkan 40 peserta yang hadir dapat menjadi pelopor di lingkungan mereka,” ungkap Norriyatna.
Ketua Tim Gugus Mitigasi Lebak Selatan, Anis Faisal Reza, juga menegaskan pentingnya kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi bencana alam. “Masyarakat harus siap siaga tanpa rasa khawatir yang berlebihan,” katanya.
Kegiatan simulasi bencana dilakukan pada hari berikutnya di Goa Langir Bayah, di mana para pemuda pelopor mengikuti simulasi bencana gempa bumi dan tsunami di pesisir Pantai Bayah. Sri Dewi Fatimah menjelaskan bahwa simulasi ini dilakukan di area pesisir agar peserta dapat mengobservasi karakteristik pantai secara langsung, yang akan meningkatkan kewaspadaan terhadap bencana.
Ahmad Rido Fairuzi, relawan kebencanaan, memandu praktek penanganan bencana alam dalam simulasi tersebut. Kegiatan edukasi dan mitigasi bencana ini diharapkan dapat menciptakan kesadaran bencana yang berkelanjutan di Lebak Selatan.
Yayasan Antara Cipta Karsa dan Garda Cendekia berkomitmen untuk terus membentuk tim siaga bencana yang aktif dalam membantu peningkatan mutu pemuda di wilayah tersebut. (Ridwan/Red)