Pembangunan Ruang Kelas Baru MTsN 3 Serang Diduga Abaikan K3, Minim Pengawasan

0
Pembangunan Ruang Kelas Baru MTsN 3 Serang Diduga Abaikan K3, Minim Pengawasan
Views: 72

SERANG, TirtaNews – Proyek pembangunan ruang kelas baru di Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 3 Serang, Kecamatan Cikeusal, yang didanai oleh Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) melalui DIPA Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Banten, menuai sorotan. Pekerjaan yang dilaksanakan oleh CV. Berkah Anugerah Pratama ini diduga minim pengawasan dari pihak kontraktor pelaksana dan konsultan pengawas, sehingga protokol Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) terabaikan.

Tim dari Tirtanews.co.id yang memantau langsung di lokasi proyek pada Minggu, 25 Agustus 2024, menemukan sejumlah kejanggalan. Para pekerja tampak tidak mengenakan Alat Pelindung Diri (APD) yang seharusnya wajib digunakan, seperti yang tercantum pada papan informasi proyek. Ironisnya, meskipun papan tersebut menegaskan pentingnya K3, tidak ada tanda-tanda keberadaan kontraktor pelaksana atau konsultan pengawas di lokasi untuk memastikan kepatuhan terhadap standar keselamatan.

Salah seorang pekerja yang enggan disebut namanya mengungkapkan bahwa pengawasan di lokasi sangat minim. “Saya sudah dua bulan bekerja di sini, tapi pelaksana jarang datang ke lokasi. Kami bekerja tanpa pengawasan, dibiarkan begitu saja,” ujarnya.

Proyek ini, yang berlokasi di MTsN 3 Serang, memiliki nilai kontrak sebesar Rp 2,845 miliar dengan waktu pelaksanaan 180 hari kalender. Proyek ini dipercayakan kepada CV. Berkah Anugerah Pratama sebagai kontraktor pelaksana, dengan PT. Esa Sakti Consultant bertindak sebagai konsultan pengawas dan CV. Sagara Giri Rejeki sebagai konsultan perencana.

Namun, hingga berita ini diturunkan, pihak kontraktor pelaksana, konsultan pengawas, dan konsultan perencana belum dapat dikonfirmasi terkait temuan ini. Situasi ini menimbulkan kekhawatiran akan keselamatan para pekerja yang beroperasi di bawah kondisi yang tidak sesuai dengan standar K3.

Dengan anggaran yang cukup besar dan melibatkan instansi pemerintah, seharusnya proyek ini dikelola dengan pengawasan yang ketat untuk memastikan keselamatan pekerja dan kualitas hasil pembangunan. Kondisi di lapangan yang terkesan mengabaikan K3 menjadi sinyal buruk bagi pelaksanaan proyek infrastruktur lainnya di wilayah ini.

TirtaNews akan terus mengawal perkembangan proyek ini dan berusaha mendapatkan konfirmasi dari pihak terkait. (Tim/Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *