Sentuhan Inspiratif Mahasiswa UIN Banten di Desa Mandalawangi

0
Sentuhan Inspiratif Mahasiswa UIN Banten di Desa Mandalawangi
Views: 266

PANDEGLANG, TirtaNews – Desa Mandalawangi di Kabupaten Pandeglang, Banten, baru saja merasakan hembusan angin segar dalam dunia pendidikannya. Dalam dua pekan pertama penugasan, 14 mahasiswa dari Kelompok 60 Kuliah Kerja Nyata (Kukerta) Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Maulana Hasanuddin Banten telah menorehkan jejak di desa ini.

“Kami membagi diri menjadi dua tim. Sembilan orang mengajar di SDN Mandalawangi 2, dan lima lainnya di PAUD 2,” ungkap Musthofa, ketua kelompok, saat ditemui Senin (29/7).

Dengan mata berbinar, ia menambahkan, “Tujuan kami sederhana: membawa perspektif baru dalam proses belajar-mengajar di sini,” jelasnya.

Di SDN Mandalawangi 2, ruang-ruang kelas yang biasanya tenang kini dipenuhi gelak tawa dan antusiasme. Para mahasiswa Kukerta memperkenalkan metode pembelajaran interaktif yang membuat anak-anak lebih bergairah untuk belajar. “Rasanya seperti menyalakan lampu di ruangan yang remang-remang. Anak-anak jadi lebih bersemangat,” puji Eneng, kepala sekolah setempat.

Sementara itu, di PAUD 2, suasananya tak kalah meriah. Para mahasiswa menghadirkan konsep bermain sambil belajar yang efektif untuk perkembangan anak usia dini. “Mereka tidak hanya mengajar, tapi juga menjadi teman bermain yang menyenangkan bagi anak-anak,” ungkap Bu Wiyana, salah satu pengajar PAUD dengan senyum merekah.

Namun, bukan hanya anak-anak yang mendapat pelajaran berharga. Para mahasiswa pun mengaku mendapat pencerahan dari pengalaman ini. “Kami datang untuk mengajar, tapi pada akhirnya, kamilah yang banyak belajar. Tentang kesederhanaan, tentang semangat belajar yang tak pernah padam, dan tentang kehangatan masyarakat desa,” tutur Rafli, salah satu anggota tim dengan haru.

Meski program mengajar telah usai, semangat Kelompok 60 belum surut. Mereka kini bersiap untuk program-program lainnya di bidang kesehatan, ekonomi, dan pemberdayaan masyarakat. “Kami ingin meninggalkan jejak yang berarti di Mandalawangi,” tambah Rian, anggota lainnya.

Kisah ini menjadi bukti nyata bahwa pendidikan bukan sekadar transfer ilmu, tapi juga pertukaran inspirasi. Melalui Kukerta, mahasiswa UIN Banten tidak hanya memberi, tapi juga menerima pelajaran hidup yang tak ternilai. Sementara Desa Mandalawangi, dengan keramahan dan kearifannya, menjadi guru terbaik bagi para calon sarjana ini dalam memahami arti sesungguhnya dari pengabdian dan pendidikan. (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *