Kasus Pengeroyokan Bos Rental Mobil Di Sukolilo Pati, Dapat Mencoreng Nilai-nilai Pancasila

0
Kasus Pengeroyokan Bos Rental Mobil Di Sukolilo Pati, Dapat Mencoreng Nilai-nilai Pancasila
Views: 132

Oleh : Selviana Afriza ( Mahasiswi UNPAM)

Beberapa waktu yang lalu Masyarakat di hebohkan dengan kasus bos rental mobil yang tewas di keroyok warga di pati pada saat mengambil mobil nya menurut, laporan bahwa pemilik mobil honda pada saat waktu itu akan mengambil mobil milik nya yang terdeteksi di gps di depan rumah AG.

Pada saat akan membuka mobil menggunakan kunci Cadangan,warga peti melihat dan meneriaki sebagai maling dan mengejar serta memukuli hingga tewas.

Kasus pengeroyokan yang berujung tewasnya bos rental mobil asal Jakarta di Sukolilo, Pati, Jawa Tengah, pada 10 Juni 2024, menjadi luka mendalam bagi bangsa ini. Kejadian ini tidak hanya merenggut nyawa seseorang, tetapi juga mencoreng nilai-nilai Pancasila yang menjadi dasar kehidupan berbangsa dan bernegara.

Pertama, sila Ketuhanan Yang Maha Esa yang terkandung dalam Pancasila menekankan pentingnya menghormati harkat dan martabat manusia. Pengeroyokan terhadap korban merupakan tindakan biadab yang jelas-jelas melanggar nilai kemanusiaan. Tak ada alasan yang dapat membenarkan aksi brutal tersebut.

Kedua, sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab menjunjung tinggi nilai-nilai persaudaraan dan gotong royong. Tragedi di Sukolilo menunjukkan bahwa semangat persaudaraan telah terkikis, digantikan oleh sikap main hakim sendiri dan anarkisme.

Ketiga, sila Persatuan Indonesia mencerminkan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Kasus ini berpotensi memecah belah persatuan dan memicu konflik horizontal. Stigma negatif yang dilekatkan pada warga Sukolilo akibat kejadian ini harus segera dihilangkan.

Keempat, sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan menjunjung tinggi nilai demokrasi dan musyawarah mufakat. Tindakan main hakim sendiri seperti yang terjadi di Sukolilo adalah bentuk penyangkalan terhadap demokrasi dan merupakan kemunduran dalam bermasyarakat.

Kelima, sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia menekankan pentingnya menciptakan keadilan sosial bagi seluruh rakyat. Peristiwa ini menunjukkan masih adanya kesenjangan sosial dan ekonomi yang dapat memicu konflik sosial.

Pemerintah dan seluruh elemen masyarakat harus bahu membahu untuk menyelesaikan kasus ini dengan adil dan seadil-adilnya. Penegakan hukum yang tegas dan terukur harus dilakukan agar pelaku mendapatkan ganjaran yang setimpal.

Di sisi lain, penting untuk meningkatkan edukasi dan penanaman nilai-nilai Pancasila kepada masyarakat. Kita harus kembali kepada nilai-nilai kemanusiaan, persaudaraan, persatuan, demokrasi, dan keadilan sosial agar tragedi seperti ini tidak terulang kembali.

Mari jadikan kasus Sukolilo ini sebagai momentum untuk introspeksi diri dan memperkuat komitmen kita terhadap Pancasila. Hanya dengan bersatu dan menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa ini, kita dapat membangun masyarakat yang adil, makmur, dan sejahtera.

Tragedi Sukolilo Pati adalah pengingat pahit bahwa nilai-nilai Pancasila masih perlu terus ditanamkan dan dijaga. Kita harus bersatu padu untuk mewujudkan Indonesia yang bermartabat, adil, dan sejahtera, sesuai dengan cita-cita luhur bangsa yang termaktub dalam Pancasila.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *