Gegara Anaknya Tidak Lolos Seleksi PPS, Oknum Pol PP Cadasari Ngamuk, Lakukan Intimidasi dan Tindak Kekerasan
Tirtanews.co.id, Pandeglang, Banten – Salah seorang anggota Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Kecamatan Cadasari Kabupaten Pandeglang, Banten, menjadi korban intimidasi dan kekerasan yang dilakukan oleh oknum Satpol PP Kecamatan Cadasari. Lantaran, oknum Satpol PP tersebut, marah anaknya tidak lolos dalam seleksi PPS.
Hal itu nampak jelas dalam video yang beredar berdurasi 06:48 yang berisi penjelasan salah satu anggota PPK kepada oknum Satpol PP di kantor Kecamatan Cadasari. Dalam video tersebut, nampak awalnya anggota PPK Kecamatan Cadasari menjelaskan pertanyaan seputar kenapa anak oknum Pol PP tersebut tidak lolos. Namun di menit ke 01:17, oknum Pol PP tersebut menyerang dan melakukan kekerasan kepada anggota PPK Kecamatan Cadasari. Parahnya lagi, di menit 01:30 oknum Pol PP tersebut mencatut nama Camat dan Bupati Pandeglang, Irna Narulita dan PJ kalau dirinya sudah menitipkan anaknya agar lolos tes PPS.
“Betul itu saya yang dalam video, ketika saya hendak menjelaskan pertanyaan kenapa anak oknum Pol PP tersebut ikut kompetisi PPS namun tidak lolos,” ungkap Gusti Wisnu Ramadhan, Kamis (30/05/2024) ketika dihubungi melalui telephone selularnya.
Masih kata Gusti Wisnu, kejadian tersebut terjadi ketika dirinya datang ke kantor kecamatan karena dihubungi dan disuruh oleh oknum Pol PP tersebut untuk datang ke kantor kecamatan. “Kejadian itu terjadi pada hari Sabtu malam Minggu sekira pukul 19:30 di kantor Kecamatan Cadasari. Pada saat itu dia menanyakan kenapa anaknya tidak lolos dalam tes PPS, sementara oknum tersebut menyangka saya yang tidak meloloskan anak oknum tersebut,” jelasnya.
Oknum Satpol PP itu bersikukuh hasil CAT anaknya tinggi, kata Gusti Wisnu, dan saya mencoba menjelaskan mekanismenya namun malah oknum Pol PP tersebut menyerang saya dan menempeleng saya. “Itu dialognya berjalan lama sekitar 2,5 Jam. Dan disitu oknum Pol PP tersebut didampingi oleh Dua orang temannya. Bahkan, yang merekam dan mengedarkan video itu dari pihak mereka, akhirnya viral seperti ini,” bebernya.
Sementara kejadian adanya intimidasi dan kekerasan itu, sambungnya, sudah saya laporkan kepada Polres Pandeglang waktu hari Senin kemarin. Namun, kata dia, diarahkan untuk melapor ke Polsek Cadasari, dan sudah saya laporkan bersama Ketua PPK ke Polsek Cadasari, dan setelah di BAP, katanya akan di panggil besok harinya.
“Kejadian itu, pasti terekam oleh CCTV yang ada di kantor kecamatan. Kalau mau jelas kejadian itu, ada terekam dalam CCTV, periksa saja rekamannya,” tuturnya.
Sementara itu Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Pandeglang, Entis Sumantri mengaku geram dengan prilaku oknum Satpol PP yang terekam didalam video tersebut yang telah melakukan intimidasi dan kekerasan terhadap anggota Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Cadasari Pandeglang.
“Bagaimanapun, perbuatan seperti ini melawan hukum dan aturan. Dalam pasal 530 UU 1/2023, tentang intimidasi dan kekerasan itu sudah diatur dan sudah ada aturan lainya dalam undang-undang dan peraturan,” tandasnya.
Masih kata Ketum HMI, selain itu, perbuatan seperti ini secara tidak langsung telah mencoreng harkat martabat penyelenggara baik Tingkat Desa atau Kelurahan, hingga Kabupaten. Seharusnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Pandeglang jangan diam saja melihat kejadian tersebut. “Jangan seolah olah KPU menutup mata tidak melakukan dan mengambil sikap tegas, terhadap kejadian arogansi Oknum Satpol PP. Karena, Ini bagian dari harga diri penyelenggara yang di pertaruhkan, bukan hanya secara integritas dan kualitas saja tapi secara loyalitas dan tanggung jawabnya pun ini patut kita pertanyakan. Karena ini sudah mengarah kepada perbuatan melawan hukum,” tandasnya.
Selanjutnya, kata Entis, seharusnya Aparat Penegak Hukum (APH) Polres Pandeglang ini harus sigap dalam menerima laporan yang sudah di berikan oleh korban. Bukan malah mengarahkan pelaporannya ke Polsek setempat untuk di tindak lanjuti, akhirnya, sampai dengan hari ini ternyata belum ada kepastian hukum.
“Kami akan mengawal kejadian ini hingga tuntas, karena tidak bisa di biarkan. Kami mendesak Bupati Pandeglang, Satpol PP Pandeglang harus tegas dalam mengambil keputusan, ini menyangkut citra baik Pemda, terlebih sudah mencatut nama Bupati Pandeglang dan Camat,” tutupnya. (Ri3z/02).