Sanggar Putra Penglipur Lebak Terima Kunjungan Budaya dari Pesilat Eropa

0
Sanggar Putra Penglipur Lebak Terima Kunjungan Budaya dari Pesilat Eropa
Views: 71

LEBAK, TirtaNews – Pencak silat semakin diminati. Bukan hanya masyarakat Indonesia tetapi hinga mancanegara, Salah satu buktinya adalah kunjungan budaya atau study banding para pesilat dari Eropa antara lain Italia, Prancis, dan Belanda Ke Sanggar Putra Panglipur Lebak yang berlokasi di Kampung Rancasema, Desa Kaduagung Timur, Kecamatan Cibadak, pada Senin 13 Mei 2024.

Dalam acara tersebut, turut hadir Ketua IPSI yang diwakili Penasehatnya Maman SP, Anggota DPRD Lebak terpilih Regen Abdul Aris dan para peserta lainnya.

Imas Kania, pemilik Sanggar mengatakan tujuan para pesilat Eropa datang ke Sanggar Putra Lebak untuk memahami dan belajar Seni Budaya termasuk Seni Pencak Silat dan alat musik tradisional gendang.

“Para pesilat dari Eropa itu kesini untuk memahami dan belajar Seni Pencak Silat dan alat musik tradisional gendang dan masih banyak lagi, mereka bukan hanya ke Sanggar ini, nanti mereka berkunjung juga ke Sanggar Sanggar yang ada di Jawa Barat,” kata Imas kepada awak media.

“Mudah-mudahan Silat ini lebih dicintai dan makin luas ketenarannya,” tambahnya.

Diketahui, pencak silat sebagai kebudayaan kebanggaan bangsa Indonesia sudah ditetapkan oleh UNESCO pada tahun 2019 sebagai warisan budaya benda tak benda milik Indonesia.

“Dan memang pencak silat ini sudah disahkan dan ditetapkan oleh UNESCO sebagai warisan budaya benda tak benda milik Indonesia, dan pesan mamah semoga pencak silat semakin lestari lagi,” tuturnya.

Disisi lain, salah satu pesilat dari Eropa, Max Morandini menyatakan ia sangat menyukai dan tertarik tentang Seni Budaya pencak silat dan alat musik gendang serta kultur budaya yang ada di Indonesia terutama di Kabupaten Lebak, bahkan dirinya sudah membuat buku tentang pencak silat.

“Ya saya sangat menyukai dan tertarik dengan seni budaya pencak silat dan alat musik itu, terlebih lagi juga saya suka dengan kultur budaya yang ada disini,bahkan saya sudah membuat buku tentang pencak silat dengan judul Journey Through Pencak Silat namun masih dalam tahap penyempurnaan,” ujar Max.

“nanti kalau bukunya sudah sempurna saya bakal datang lagi kesini, dan untuk anak muda disini harus lebih semangat lagi jangan tergerus oleh teknologi yang menurunkan semangat,” sambungnya.

Ditempat yang sama, Luciana pesilat asal Italia menyebut dirinya sangat tertarik dan menyukai gerakan pencak silat dan diiringi musik tradisional, menurutnya hal tersebut sangat cocok dan selaras.

“Saya suka, apalagi dari gerakannya yang digabungkan dengan iringan alat musik tradisional, saya dan rombongan kesini karena ingin mempelajari hali itu, pokoknya saya sangat suka,” tutupnya. (03/red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *