Metamorfosa Desa Bojong Pandan Dalam Kemanunggalan TNI
![Metamorfosa Desa Bojong Pandan Dalam Kemanunggalan TNI Metamorfosa Desa Bojong Pandan Dalam Kemanunggalan TNI](https://tirtanews.co.id/wp-content/uploads/2024/03/IMG-20240322-WA0063-1024x768.jpg)
Oleh : Taty Sagita
Bojong Pandan sebuah desa kecil diujung Kabupaten Serang yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Lebak. Desa dengan luas wilayah 3,87 Km2 dihuni 4.627 penduduk dimana sebelah timur dan selatannya berbatasan dengan Kabupaten Lebak, sebelah utara berbatasan dengan Desa Bojong Catang, dan sebelah Barat dengan Desa Kamuning.
Desa yang berjarak kurang lebih 24 Km dari ibukota Kabupaten ini, sebagian besar masyarakatnya bermatapencaharian sebagai buruh harian lepas, dan jumlah pengangguran pun masih tinggi. Belum lagi dengan kondisi pendidikan yang sebagian besar hanya tamatan SD, membuat Desa Bojong Pandan terkesan jauh dari kata maju, bahkan bisa dikategorikan tertinggal.
Tiga puluh hari berlalu, anggota Satuan Penugasan TMMD ke 119 Kodim 0602/Serang yang dipimpin oleh Letkol Inf Mulyo Junaidi yang selama kegiatan bermukim di rumah-rumah warga, bersatu menjadi bagian keluarga mereka dengan membawa secercah harapan, agar seluruh sasaran fisik maupun nonfisik dari kegiatan TMMD ke 119 Kodim 0602/Serang bisa terealisasi, akhirnya harus kembali ke satuan masing-masing. Perpisahan yang penuh haru ini terasa begitu hangat dan membekas.
![](https://tirtanews.co.id/wp-content/uploads/2024/03/IMG-20240319-WA0088-640x360.jpg)
Dansatgas TMMD ke 119 Kodim 0602/Serang Letkol Inf Mulyo Junaidi beserta anggotanya telah bekerja semaksimal mungkin bersama masyarakat menyelesaikan semua program. Disanalah di pundak para prajurit semua masalah masyarakat Desa Bojong Pandan bisa terjawab.
Bupati Serang Hj. Ratu Tatu Chasanah mengungkapkan bahwa Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Ke 119 di Desa Bojong Pandan Kecamatan Tunjung Teja diharapkan mampu mendorong percepatan pembangunan di Kabupaten Serang.
Tentunya harapan yang digantungkan kepada program TMMD bukan tanpa alasan. Hingga saat ini, Pemerintah Kabupaten Serang terus gencar memaksimalkan pemerataan pembangunan di kawasan yang sulit terjangkau. Targetnya tidak lain untuk mereduksi disparitas atau ketimpangan pembangunan di wilayah.
Harapan Bupati Program TMMD bisa mendukung Program program pemerintah Kabupaten Serang dalam mempercepat pembangunan yang sulit di jangkau. Bupati pun mengajak kepada masyarakat, marilah kita dukung sepenuhnya program TMMD dengan bergotong royong.
Saat mentari mulai muncul di ufuk timur, saya melangkah menuju desa kecil di perbatasan Kabupaten Serang dengan Kabupaten Lebak, yakni Desa Bojong Pandan Kecamatan Tunjung Teja Kabupaten Serang tempat dimana TMMD ke 119 Kodim 0602/ Serang yang sedang berlangsung.
![](https://tirtanews.co.id/wp-content/uploads/2024/03/IMG-20240323-WA0080-640x360.jpg)
Dari kejauhan terdengar riuhnya suara mesin excavator yang sedang membuka jalan baru, dihiasi tawa canda anak-anak yang merasa terhibur menyaksikan tangan excavator yang begitu lincah menggali dan menggusur tanah menjadi pemandangan yang cukup menarik.
Desa yang semula terisolir, kini menjadi saksi bisu dari metamorfosa yang sedang terjadi. Saya melihat para prajurit dengan tekad dan semangat tinggi, bekerja bersama warga setempat, saling bahu membahu dan saling membantu, mencerminkan TNI adalah Rakyat bukan hanya slogan belaka.
![](https://tirtanews.co.id/wp-content/uploads/2024/03/IMG-20240323-WA0083-640x314.jpg)
Saya merasakan semangat gotong-royong yang berkobar, menciptakan ikatan antara TNI dan masyarakat menjadi tim yang sangat solid. Dari cerita masyarakat, saya menyadari betapa pentingnya keterlibatan langsung TNI dalam pembangunan. Meski bukan tanpa kendala, namun TNI memberikan solusi bagi kesulitan rakyat.
Seiring terbenamnya sang mentari, saya menyaksikan jejak-jejak kebersamaan sehingga Desa yang dulunya terabaikan, kini tumbuh berkembang. Dansatgas TMMD ke 119 Kodim 0602/Serang dengan tangan terbuka, telah menciptakan perubahan positif, dan cerita desa ini akan terus dikenang dalam sejarah kemajuan yang ditorehkan TNI bersama warga desa.
Senyum kebahagiaan merekah di setiap wajah masyarakat Desa Bojong Pandan yang menyambut gembira kegiatan TMMD ke 119 Kodim 0602/ Serang. Saat Dansatgas meninjau kegiatan dan menemui salah seorang warga yang bernama Abah Hartono, pria berusia 80 tahun yang merupakan pendatang dari Tegal Jawa Tengah dan sudah menetap dan menjadi warga Kp Cisalak RT 001/001 Desa Bojong Pandan sejak tahun 1977 ini mengaku bahagia dengan adanya kegiatan TMMD ke 119 yang dilaksanakan Kodim 0602/ Serang.
![](https://tirtanews.co.id/wp-content/uploads/2024/03/IMG-20240322-WA0064-640x351.jpg)
“Alhamdulillah panjang umur, ucapnya dengan penuh rasa syukur. Akhirnya ngalamin ada jalan besar yang menghubungkan Kampung Temanggungan dengan Kampung Cisalak. Sejak saya menginjakkan kaki di kampung ini sekitar 47 tahun yang lalu, baru sekarang bisa merasakan pembangunan. Selama ini kalau kita mau pergi ke kampung Ketemanggungan harus melalui rel kereta api dulu untuk bisa mengambil jalan pintas, karena jika lewat jalan besar itu sangat jauh kurang lebih kita harus berjalan sepanjang 3 kilometer,” kenang abah Hartono.
Hal senada diungkapkan Syarifah, seorang siswi di sekolah swasta yang ada di Bojong Pandan. Syarifah mengutarakan bahwa dirinya sangat senang dengan dibangunnya jalan baru, karena selama ini kesulitan untuk berangkat ke sekolah. Dirinya bersama teman-temannya harus melewati rel kereta api bertaruh nyawa untuk bisa sampai ke sekolah merajut cita-cita. Dengan dibukanya jalan baru ini sepertinya ada setitik harapan untuk melangkah menuju masa depan yang gemilang tanpa dihantui rasa cemas.
![](https://tirtanews.co.id/wp-content/uploads/2024/03/IMG-20240322-WA0065-640x427.jpg)
Begitulah resiko anak-anak di Desa Bojong Pandan yang ingin meraih cita-cita. Bukan tidak ada jalan raya, akan tetapi jalan tersebut harus melewati Kabupaten Lebak yang jaraknya berkilo-kilo meter. Sebagai desa yang berada di perbatasan, dimana angkutan umum pun tidak pernah ditemui disini. Kereta api menjadi alat transportasi primadona bagi warga Bojong Pandan untuk bisa menuju ke Kota. Bahkan untuk check out belanja online saja harus dikumpulkan di kantor Desa Bojong Pandan, karena desa ini tidak terdeteksi oleh google maps, sehingga jika ada warga desa yang berbelanja online, perangkat desa harus bersedia menjadi kurir bayangan, membagikan belanjaan ke warganya. Dengan metamorfosa yang terjadi tentu pohon dan bebatuan pun turut bersyukur menjadi saksi proses perubahan.
Dalam kesempatan ini saya menemui seseorang yang menjadi saksi hidup korban terhempas Kereta Api di jalur perlintasan kereta di Bojong Pandan. Beliau adalah seorang tokoh masyarakat di Desa Bojong Pandan yang bernama H. Ahmad Hidayat yang juga merupakan pimpinan Pondok Pesantren Nurul Falah, satu-satunya yayasan yang menjadi pilihan anak-anak menuntut ilmu. Saya mendengarkan pengalaman buruk yang menimpa pria 65 tahun ini, yang saat itu hendak pergi ke Kantor Kementerian Agama Kabupaten Lebak dan harus melintasi rel kereta api.
![](https://tirtanews.co.id/wp-content/uploads/2024/03/IMG-20240322-WA0066-640x358.jpg)
H. Ahmad Hidayat saat saya menemui dikediamannya mengucapkan syukur kepada Allah SWT karena sejak terjadi peristiwa naas pada tahun 2013 yang menimpanya, ia masih diberikan nafas sampai detik ini. Meskipun hari-hari nya kini harus ia lalui dengan duduk diatas kursi roda sejak peristiwa itu terjadi. Beliau pun berterimakasih kepada TNI yang membangun jalan pintas untuk menuju Kabupaten Lebak.
“Semoga dengan adanya jalan pintas yang dibangun oleh TNI ini, tidak ada lagi korban kecelakaan yang tersambar kereta api seperti saya,” tuturnya.
Dansatgas TMMD ke 119 Kodim 0602/Serang beserta anggotanya berusaha keras mewujudkan apa yang menjadi sasaran fisik dan non fisik dari kegiatan ini. Sejalan dengan Delapan Wajib TNI dalam poin ke delapan bahwa TNI wajib “Menjadi Contoh Dan Mempelopori Usaha-Usaha Untuk Mengatasi Kesulitan Rakyat Sekelilingnya”.
![](https://tirtanews.co.id/wp-content/uploads/2024/03/IMG_20240221_150538-2-640x358.jpg)
Saya merasa bangga menyaksikan proses metamorfosa desa ini setiap harinya. Setiap langkah kebersamaan yang diambil oleh TNI dan warga desa terasa begitu penting. Dulu, desa ini tampak terlupakan, tapi sekarang, desa ini menjadi pusat perhatian karena metamorfosanya yang luar biasa.
Saya mendengar cerita dari masyarakat tentang bagaimana TNI bekerja keras untuk memperbaiki infrastruktur dan memberikan pelatihan kepada masyarakat, serta pembinaan wawasan kebangsaan agar tertanam jiwa nasionalisme yang kuat didalam sanubari setiap warga. Semangat gotong-royong memancar dari setiap sudut, menciptakan aura kebersamaan yang begitu indah.
![](https://tirtanews.co.id/wp-content/uploads/2024/03/IMG-20240324-WA0002-640x359.jpg)
Hari ini, saya menyaksikan anak-anak berlarian dengan gembira di jalan yang baru dibangun. Sementara orang dewasa terlihat khusyu’ mengaji dan bersholawat di Mushola As Suhada yang baru di rehab, rumah-rumah warga yang sebelumnya tak layak huni kini bermetamorfosa menjadi rumah yang kokoh dan asri, serta jalan- jalan lingkungan yang becek telah berganti dengan deretan paving blok yang tertata rapi. Momen ini menjadi bukti konkret bahwa kerja keras TNI dan kerjasama dengan warga desa membuahkan hasil.
Pasangan Abdul Rojak dan Rukiyah tersenyum bahagia melihat kondisi rumah mereka yang dulu atapnya bocor, kayunya rapuh, bahkan sering disaat hujan lebat turun, keluarganya terpaksa mengungsi di rumah kerabatnya. Tempat tinggal yang merupakan warisan dari orangtuanya itu tak mampu ia perbaiki karena matapencaharian Abdul Rojak hanya sebagai Buruh harian lepas yang penghasilannya tidak menentu, dan hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan makan sehari-hari. Abdul Rojak dan Rukiyah sangat bersyukur dan berterimakasih kepada Danrem 064/Maulana Yusuf, Dandim 0602/Serang selaku Dansatgas TMMD ke 119 karena rumah yang mereka idamkan akhirnya bisa terwujud, anak-anak mereka bisa tumbuh dan berkembang dengan sehat, dan nyaman.
Langit yang cerah sebagai latar belakang memberikan kontras yang dramatis pada potret kebahagiaan warga dalam momen-momen spontan, menjadi bagian dari pameran visual keberhasilan metamorfosa.
Dengan setiap rumah yang direhab dan setiap jalan yang diperbaiki, desa ini seperti sebuah karya tulis yang berjilid- jilid, dimana di tiap lembarnya menceritakan perjalanan dari masa lalu menuju masa depan yang gemilang.
Di tengah-tengah desa, ada prasasti kebersamaan yang menjadi historis dan simbolis. “Gawe Kuta Baluwarti” bukan hanya sekedar filosofi di tanah jawara ini, Kodim 0602/ Serang melaksanakan filosofi tersebut. Dimana membangun peradaban ini hasil kolaborasi TNI dengan Rakyat dan menciptakan gambaran visual Metamorfosa Desa Bojong Pandan dalam Kemanunggalan TNI.#