Disebut Berdosa Karena Gibah Oleh Bupati Sukabumi, Warga Jampang Tengah Akan Kembali Unras Jilid Dua
Tirtanews.co.id, Sukabumi, Jawa Barat – Warga masyarakat Kecamatan Jampang Tengah Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, akan kembali melangsungkan Unjuk Rasa (Unras-red) jilid Dua menanggapi pernyataan Bupati Sukabumi, Marwan Hamami, yang pada salah satu kesempatan wawancara, menyebut warga di beberapa desa di Kecamatan Jampang Tengah yang menggelar aksi Unjuk Rasa (Unras) beberapa waktu yang lalu “Berdosa Karena Gibah”.
Hal itu sontak saja menuai kritikan pedas dari warga masyarakat yang menyebut, ucapan seperti itu tidak pantas disampaikan oleh seorang pejabat publik, terlebih seorang Bupati.
“Padahal, warga hanya menyampaikan aspirasinya agar ruas jalan Jampang Tengah – Cimerang yang kondisinya sudah rusak parah, agar segera dibangun. Saya rasa itu bukan jawaban yang pantas yang keluar dari mulut seorang Bupati yang notabene seorang pemimpin di Kabupaten Sukabumi ini, kami selaku warga masyarakat Kecamatan Jampang Tengah, merasa kecewa dengan statement Bupati Sukabumi,” ungkap Wildan Ginanjar, seorang tokoh masyarakat Bojong Lopang, sekaligus Jendral aksi unjuk rasa beberapa waktu yang lalu, Minggu (17/03/2024).
Masih kata Wildan, aksi unras masyarakat yang dilakukan beberapa waktu lalu, adalah murni aspirasi masyarakat tanpa ada kepentingan apapun, warga hanya menginginkan infrastruktur jalan yang layak dan aman untuk dilalui. Akibatnya, kata dia, sekarang masyarakat sakit hati dan kembali mengkritik pernyataan Bupati yang dianggap tidak pantas berbicara seperti itu, seperti yang kita lihat di dalam Media Sosial (Medsos-red) yang beredar di dunia Maya.
“Tidak hanya disitu, kami warga masyarakat secara swadaya memasang baliho atau stiker dan pamflet sebagai bentuk protes, banyak terpasang disepanjang ruas jalan Jampang Tengah Cimerang. Bisa dilihat isi dari tulisan yang terpasang disepanjang jalan, itu bentuk kekecewaan dari masyarakat atas kinerja Pemerintah Kabupaten Sukabumi,” paparnya.
Kami bersama perwakilan warga masyarakat sudah melakukan musyawarah untuk merumuskan yang akan dilakukan kedepan. Dan hasil keputusan musyawarah tadi, kata Wildan, kami akan menghadiri dulu audiensi lanjutan yang mungkin akan segera di agendakan oleh Camat Jampang Tengah. “Kedua, hasil rapat memutuskan kami akan tetap melancarkan aksi seperti halnya pemasangan banner, baligo, dan tulisan tulisan berupa protes, sebelum keinginan masyarakat diindahkan oleh Pemkab Sukabumi, terkait perbaikan jalan secara menyeluruh,” bebernya.
Selain itu, warga juga akan terus menyebarkan protes dan fakta di sosmed masing masing terkait fakta kondisi jalan di wilayah kami agar diketahui publik secara meluas. Pada musyawarah juga diputuskan, sambungnya, kami akan terus berupaya memberikan informasi terkait segala permasalahan kondisi infrastruktur jalan kepada Pemerintah Provinsi Jabar, bahkan ke Pemerintah Pusat melalui akun Medsos ataupun aplikasi aduan resmi.
“Dan yang lebih penting, kami akan menyusun langkah aksi Unras jilid Dua jika tidak segera ada tanggapan dari Pemkab Sukabumi yang sesuai dengan harapan masyarakat. Dan masyarakat, bertekad tidak akan memilih calon bupati yang nanti akan di usung oleh Bupati yang sekarang sedang menjabat, sebagai bentuk kekecewaan,” ucapnya.
Demikian juga dikatakan oleh koordinator masing-masing desa, antara lain, kordinator wilayah Cibinong, Ujang Priatman, Mamat dan yang lainnya yang mengatakan, warga menuntut adanya audiensi yang di fasilitasi oleh Camat Jampang Tengah juga pihak Pemkab Sukabumi untuk membahas tuntutan warga tentang perbaikan ruas jalan Jampang Tengah Cimerang. “Bahkan wargapun menginginkan untuk audiensi langsung dengan Bupati Sukabumi dan Legislatif yang dapat mewakili. Banyak hal yang harus dibahas, diantaranya keinginan masyarakat, mengajukan permohonan agar anggaran perbaikan jalan tersebut dapat ditangani Pemprov ataupun langsung dari pusat melalui APBN,” ujar mereka. (Ri3z/01).