BKKBN Banten Gandeng 2 Kampus Ternama Turunkan Stunting di Cilegon
Cilegon,TirtaNews – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Banten membedayakan 14 mahasiswa Banten dari 2 kampus yaitu Unsera dan Untirta untuk membantu pemerintah dalam menurunkan angka stunting di Kota Cilegon.
Ketua Tim Pokja Kampung Berkualitas Perwakilan BKKBN Provinsi Banten, Dede Muliasih mengatakan, 14 mahasiswa ini yang membantu ini dibagi 2 kelurahan. Yaitu, Kelurahan Ciwaduk ada 8 mahasiswa dan 6 di Kelurahan Ketileng.
“Adapun tugas yang dilakukan oleh para mahasiswa untuk bisa membuat Kampung Keluarga Berkualitas (Kampung KB) agar bisa menurunkan angka stunting di Cilegon khususnya di Kelurahan Ketileng,” kata Dede ditemui di Kelurahan Ketileng, Kecamatan Cilegon, Kamis (7/12/2023).
Dede menambahkan, berdasarkan data untuk di wilayah Provinsi Banten saat ini Kampung Berkualitas (KB) telah mencapai 1.237 dari 75 persen jumlah desa di Provinsi Banten.
“Para mahasiswa ini akan menjalani magang selama 4 bulan. Di sana (Kelurahan Ketileng) mereka itu akan mengkolaborasikan program yang ada di BKKNN dan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak serta Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Cilegon. Di dalam program tersebut, bagaimana, para mahasiswa ini membuat dapur sehat atasi stunting. Dapur sehat ini salah satu program pemerintah, yaitu Kampung Keluarga Berkualitas,” tambahnya.
Dede menjelaskan, dengan adanya dapur sehat ini, tentu akan bermanfaat dengan adanya berbagai donatur dari bapak asuh anak stunting.
“Kita (BKKBN) bentuk dulu dasyatnya (Dapur Sehat Atasi Stunting) di Ketileng. Setelah dibentuk Dasyat, maka keberadaan Dapur Sehat bisa menjadi sumber adanya donatur yang diberikan dari pemerintah pusat,” paparnya.
“Kita mencoba terus melakukan perluasan kepada kelurahan yang memang terbentuk Dasyat nya. Itu tidak bisa cepat perlu step by step sesuai target yang ditetapkan baik target secara nasional, Provinsi Banten dan target dari Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon,” jelas Dede.
Lebih lanjut, Dede mengaku, ditunjuknya para mahasiswa Banten ini, lantaran BKKBN Provinsi Banten telah menjalin MoU (Memorandum Of Understanding) dengan perguruan tinggi di Banten untuk mendukung pemerintah menurunkan angka stunting dengan langsung turun ke lapangan.
Di tempat yang sama, Kepala Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana DP3AP2KB Kota Cilegon Wawan Ikhwani mengapresiasi dengan adanya bantuan dan perhatian dari pemerintah dengan menurunkan tim mahasiswa ke Kota Cilegon.
“Dalam hal ini, kami (DP3AP2KB) mengapresiasi program BKKBN Provinsi Banten dengan program MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka) sebanyak 14 mahasiswa dari Unsera dan Untirta. Keberadaan mereka justru sangat membantu dalam pembentukan Kampung Berkualitas yang didalamnya ada Dasyat,” beber Wawan.
Wawan pun menuturkan, hasil validasi, sejak Agustus 2022 lalu, angka stunting di Kota Cilegon mencapai 1.252 balita. Pada Febuari 2023 mencapai 1.144 balita dan Agustus 2023 ada sebanyak 944 balita.
“Kita optimis, angka stunting di Cilegon menurun sesuai harapan kita bersama,” pungkasnya. (*/ardi)