Persiapkan Wisata Religi di Tanara, Tatu Chasanah : Menyiapkan Masyarakat Ini Yang Paling Sulit
Kab.Serang, TirtaNews – Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah memuji inovasi yang diberikan Universitas Gadjah Mada (UGM) pada masyarakat di Kecamatan Tanara, Kabupaten Serang.
Salah satunya masyarakat Tanara diajarkan cara membuat telur asin dengan hanya memakan waktu 24 jam sudah bisa dikonsumsi.
Pujian terhadap inovasi UGM tersebut, disampaikan Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah saat membuka Festival Budaya Silat Kaserangan dan Tari Ringkang Jawari di Desa Tanara Kecamatan Tanara Kabupaten Serang, Kamis 3 Agustus 2023.
Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah mengatakan acara festival budaya Silat Kaserangan dan Tari Ringkang Jawari merupakan bagian program kerjasama pemda dan UGM.
“Ini tahun kedua KKN UGM di Kabupaten Serang,” ujarnya kepada TirtaNews usai membuka acara.
Tatu mengatakan Pemda Serang dan masyarakat sedang merancang di Tanara menjadi pusat kajian kitab kuning atau wilayah wisata religi Syekh Nawawi Al-Bantani. Tentu kata dia dalam penyiapan menjadi daerah wisata, khusunya masyarakat harus terlibat.
“Dalam keterlibatan masyarakat ini menyiapkan jadi daerah wisata religi, kami gandeng UGM. Alhamdulillah nya UGM berkenan karena untuk menyiapkan masyarakat ini yang paling sulit,” tuturnya.
Menurut Tatu, penyiapan masyarakat bukan hal yang mudah, sebab untuk menjadi daerah wisata religi banyak hal harus disiapkan. Misalnya perilaku masyarakat, kebersihan. UGM hadir membantu mengelola sampah menjadi pupuk organik.
“Terus UMKM kuliner harus disiapkan, UGM sudah mulai membina karena disini ada pengrajin telur asin itu program UGM luar biasa dalam waktu 24 jam telur asin itu bisa jadi. Itu menjadi peluang usaha luar biasa dalam 24 jam bisa buat telur asin yang bisa dipasarkan. Ini menggerakkan ekonomi masyarakat,” katanya.
Kemudian juga pihaknya mengajak perusahaan. Dengan demikian konsep pembangunan pentahelix berjalan. Dalam dunia akademik, bukan hanya UGM yang digandeng tapi semua perguruan tinggi di Banten seperti Untirta dan lainnya diajak turun bersama.
“Jadi saya harap ada perubahan (pola hidup bersih masyarakat). Karena salah satu persyaratan jadi daerah wisata harus bersih,” ucapnya.
Tatu menargetkan kunjungan wisatawan di Tanara bukan hanya dari lokal tapi jga mancanegara. Sebab pihaknya akan menyiapkan pembelajaran kita kuning.
Dimana seperti diketahui bahwa Kitab Kuning Syeh Nawawi al-Bantani tidak hanya menjadi rujukan ponpes di Indonesia tapi juga luar negeri.
“Kalau bicara kitab kuning kita ingin rujukannya ke Kabupaten Serang. Tentu tahapan itu harus dilalui dan banyak yang harus disiapkan. Saya juga ajak masyarakat, karena kekuatan di masyarakat bukan Pemda dan UGM tapi masyarakat harus punya semangatnya,” tuturnya.
Wakil Rektor UGM Bidang Pendidikan dan Pengajaran Wening Udasmoro mengatakan sebagai perguruan tinggi, pihaknya sekuat tenaga mempersiapkan teknologi tepat guna yang bisa dimanfaatkan masyarakat secara langsung.
“Teknologi itu kita punya ilmunya. Karena kami punya 18 fakultas dan dua sekolah, semua punya keilmuan masing masing dan semua itu harus bergerak bersama ketika kita ingin menyasar satu masyarakat,” ujarnya.
Sebab kata dia setiap masyarakat berbeda persoalannya dan tantangannya. Sehingga mahasiswa KKN di tiap daerah termasuk di Kabupaten Serang harus mengidentifikasi dulu.
“Kemudian kami persiapkan teknologi tepat guna yang bisa segera digunakan masyarakat,” ucapnya.
Dirinya juga mengaku terkesan dengan kegiatan di Tanara tersebut. Sebab Serang adalah salah satu point penting dari perkembangan pencak silat Indonesia. Sehingga kegiatan terkait pencak silat dan debus memang selayaknya diangkat.
“Tidak hanya di lokal atau nasional tapi juga internasional dan itu akan mendukung kedepan wisata religi yang digagas bupati dan jajaran,” tutupnya.(Red)